HATI YANG MATI? || Syekh Ibnu Atha'illah, Al-Hikam

 APAKAH HATIMU MATI?



 مِنْ عَلاَمَاتِ مَوْتِ الْقَلْبِ عَدَمُ الْحَزْنِ 

  عَلَى مَا فَاتَكَ مِنَ الْمُوَافَقَاتِ.

  وَتَرْكُ النَّدَمٍ عَلَى مَا فَعَلْتَهُ 

  مِنْ وُجُوْدِ الزَّلاَّت


Di antara tanda matinya hati adalah

tidak adanya rasa sedih atas ketaatan

yang kau lewatkan dan tidak adanya rasa sesal

atas dosa yang kau lakukan. 


--Syekh Ibnu Atha'illah, Al-Hikam ---- 


 Sahabatku, menurut Syekh Abdullah Asy-Syarqawi,

di antara tanda hidupnya hati adalah saat memendarnya Cahaya Ilahi dari kalbumu.

Walaupun sebenarnya engkau belum

mendapatkan cahaya itu sepenuhnya,

karena tebalnya hijab yang terdapat dalam dirimu.


 Jika dirimu tidak merasa sedih karena tak mau mengerjakan perintah shalat, puasa, zakat, sedekah, dzikir dan perintah Allah lainnya maka sejatinya hatimu telah mati. Begitu juga jika dirimu tak pernah menyesali atas perbuatan salah dan dosa yang pernah kau lakukan maka itu adalah bukti kematian hatimu juga.

 

 Kesedihanmu atas ketaatan yang terlewatkan dan penyesalan atas kesalahan yang telah engkau lakukan atau kebahagiaanmu atas amal-amal baikmu dan kesedihanmu atas amal-amal buruk membuktikan bahwa kau termasuk ahli iradah (orang yang dikehendaki dan dicintai Allah).


 Maka, berusahalah untuk beramal shaleh

dan jangan malas-malasan. Pikir-pikirkanlah, renung-renungkanlah! --Disarikan dari Al-Hikam karya Syekh Ibnu Athaillah, syarah Syekh Abdullah Asy-Syarqawi.


#tqn #suryalaya #AbahAnom

#AbahSepuh# tqn37165

#abdulhusen27

Posting Komentar

0 Komentar